Jumat, 10 Desember 2010

Perginya Pelopor Mujahidin

"Asswr wb, tlg informasikn k kwn2 kt bhwa pak rozano masuk rmh skt promedka rng icu mlm ini dn terma kash sblmnya ( 21:48:14 WIB). Itulah bunyi sms yg aku terima dari Pak Dedi yang tidak kutambah dan kukurangi isinya. Aku langsung telpon balik ke Dedi tuk meyakinkan hatiku yang g percaya sama sekali. "Tp sayang...HP nya sibuk." Aku telpon Irham... Tati... tp g diangkat juga. Akhirnya kutelpon kepsek dan sms-sms yang sama dari kwakan2 berseliweran di ponselku. Kepsek bilang benar..bhwa Pak Rozano masuk RS Promedika. Belum selesai ketidakpercayaanku tentang berita sakitnya bapak, karena sore itu aku sempat bicara dengan beliau di ruangan barunya...yang sedang memegang kabel dan mencoloknya dibelakang TV, ponselku memuat berita yang lebih ekstrim lagi dari Dedi, yaitu : "Inalillahiwnirjn...tlh brpulang k Rahmatullah bpk Rozano di rs promedika (22:22:57 WIB). Belum sejam ya Allah.... Aku kelabakan malam itu luar biasa... Tidak lama jam 22:28:00 Pak Umar nelpon dan memberitahukan kabar meninggalnya pak Zano. Aku masih bertanya "benar g sih pak???". Dengan tegas pak umar menjawab "aku sekarang di RS nih, ada Irham dan Dedi" katanya dengan suara yang serak. Lemessss....aku telpon bu Sudarmi...mengajak beliau ke RS dan...tenkyu Allah gayung bersambut, Bu Darmipun mau ke RS. Allah hu Akbar.

Sesampai di RS dilantai dasar aku ketemu istri beliau (yang sering beliau sebut dengan nama kesayangannya 'nyonya') dan putri bungsunya yg akan pulang membereskan rumah. Si Yeyen yang didampingi Tatik, tiba-tiba memeluk aku sambil menangis.."bapak sdh pergi Bu..." Dan begitu juga dengan istri alm yang datang bersama adik iparnya tiba-tiba memeluk aku, "cepat benar bapak nih pergi bu..." Akhirnya kami bertiga berpelukan sambil menangis. Aku penasaran...kuajak Nurhadianto ke ruang ICU melihat almarhum terakhir kalinya.
"Ya Allah.........begitu cepat kau jemput dia huuuuuuuuuuuu".

Setelah jenazah sampai dirumah duka, baru diketahui bahwa dari hasil ronxen bahwa bapak yang sempat jatuh didapur itu pembuluh darah diotaknya sudah pecah dan menyebar luas di kepalanya dan menggeser otaknya!!! Subhanallah......ini yang membuat anfal dan tidak tertolong lagi. Sebelum di bawa ke Promedika beliau sempat ditangani di RS Antonius malam itu.

Selamat jalan Pak....setelah 14 tahun kita bersama ... disekolah yang bapak rintis.... pergilah dengan tenang...insyaallah bapak berada ditempat yang paling indah di sisi Allah SWT. Aamiin.

1 komentar:

  1. turut berduka cita bu,
    semoga amal ibadah beliau diterima disisi Allah SWT.

    BalasHapus